KABAR | LIPUTAN KHUSUS

PERWIRA MAHASISWA DIKREG SESKOAL ANGKATAN KE-58 TA. 2020 HADIR DALAM DOA BERSAMA MENGENANG PERTEMPUR

SKIH / ISTIMEWA

PERWIRA MAHASISWA DIKREG SESKOAL ANGKATAN KE-58 TA. 2020 HADIR DALAM DOA BERSAMA MENGENANG PERTEMPURAN LAUT ARAFURU

Seskoal, 16 Januari 2020, Sebanyak 167 Perwira Mahasiswa Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-58 TA. 2020, mendapatkan suatu kehormatan menghadiri Do’a Bersama dan Peluncuran Buku dalam rangka mengenang pertempuran Laut Arafuru 15 Januari 1962, bertempat di Auditorium Yos Soedarso Seskoal Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (15/01).

Acara tersebut diawali dengan ramah-tamah (cocktail), Sambutan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter A Brave Gentleman, Mengheningkan Cipta, selanjutnya diakhiri dengan peluncuran buku Trisila TNI Angkatan Laut dan The Horizon.

Dalam amanatnya, Kasal mengatakan Pertempuran Laut Arafuru yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962 telah tercatat sebagai pertempuran laut paling heroik dalam sejarah Indonesia. Tiga kapal cepat ALRI jenis motor terpedo boat atau MTB, yaitu RI Harimau, RI Matjan Tutul dan RI Matjan Kumbang dan sebuah pesawat udara kerajaan Belanda. Ketiga MTB yang tergabung dalam suatu Satuan Tugas Chusus-9 atau STC-9 ini, sebenarnya mengembang tugas infiltrasi mendaratkan pasukan Angkatan Darat di timur Kaimana sebagai langkah awal perjuangan Tri Kora.

Kumandang, Kobarkan Semangat Pertempuran, yang diserukan oleh Komodor Yos Sudarso lewat radio telefoni, mengiringi perlawanan RI Matjan Tutul menghadang musuh yang lebih unggul kekuatannya. KRI Matjan Tutul tenggelam secara gentle and brave bersama Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai kusuma bangsa. Pengorbanan pahlawan samudera itu justru mengorbankan mengobarkan sentimen Nasional untuk segera mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi dan berhasil diwujudkan pada tanggal 1 Mei 1963.

Nilai-nilai pertempuran Laut Arafuru yang luhur ini, harus menjadi jiwa dan semangat generasi penerus untuk menhadapi tantangan tugas masa kini dan masa depan yang tidak kalah beratnya. Pentingnya arti pewarisan Nilai-nilai kepahlawanan pertempuran Laut Arafuru ini, menjadi pertimbangan utama TNI Angkatan Laut mengelar menggelar acara mengenang pertempuran Laut Arafuru pada malam Hari ini 15 Januari 2020.

Acara ini juga dilaksanakan secara serentak oleh seluruh satuan TNI Angkatan Laut baik di dalam maupun yang sedang bertugas di luar negeri. Acara tersebut dihadiri oleh 434 orang diantaranya Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasa) Laksamana Madya TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M.Si, Ketua Umum Jalasenastri Ny. Siwi Sukma Adji, para Pengurus Pusat Jalasenastri, Pejabat Utama Mabesal, Pangkotama, Para Pejabat Kadis Mabesal, Wadan Seskoal Laksamana Pertama TNI Tatit Eko W., S.E., M. Tr (Han), Keluarga para pelaku sejarah, Perwakilan Pama, Perwakilan Kowal, Dan Brig, Dan Sat, Dan Men, Dan KRI Wilayah Jakarta, Crew Film dan Artis Film Yos Sudarso, Perwakilan TMII, Putra Putri Maritim, Perwira Mahasiswa Dikreg Seskoal Angkatan 58, Perwakilan Taruna-Taruni AAL, para Pejabat Utama Seskoal, Perwakilan Pramuka Saka Bahari, Perwakilan Mahasiswa Universitas Pertahanan dan undangan lainnya. Diakhir acara, Kasal meresmikan dan meluncurkan buku Trisila TNI Angkatan Laut dan The Horizon kemudian buku tersebut diserahkan kepada perwakilan Perwira Mahasiswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-58 TA. 2020 dan Taruna Taruni AAL.(Pry)

Penulis: Priyono
Editor: Priyono

Now Trending