KABAR | PENDIDIKAN

WISUDA SARJANA KE-72, UNINDRA LEPAS 1.129 WISUDAWAN

SKIH / ISTIMEWA

WISUDA SARJANA KE-72, UNINDRA LEPAS 1.129 WISUDAWAN

Wajah ceria terpancar pada para wisudawan maupun keluarganya yang menghadiri acara wisuda di Sasano Utomo Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur, Rabu, 13 November 2019. Dimana Wisuda merupakan tradisi dalam melepas mahasiswa yang telah menyelesaikan studi, di Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta.

Seperti biasanya upacara Wisuda ini dilaksanakan dengan Sidang Terbuka senat Universitas yang dipimpin langsung Rektor UNINDRA, merangkap Senat Universitas, Prof. Dr. H. Sumaryoto. Sementara Mahasiswa yang diwisuda terdiri dari 143 mahasiswa Program Pascasarjana (S2) dan 986 mahasiswa Program Sarajana (S1). Sehingga total seluruh Wisudawan berjumlah 1.129 orang.

Prosesi Wisuda yang dimulai tepat pukul 08.30. Dan diawali dengan pergelaran Seni Budaya Tari Tradisi dari Sanggar Seni Unindra tersebut juga dipaparkan Orasi Ilmiah disampaikan oleh Dr. Hasbullah, M.Pd, Dosen dan juga Wakil Dekan Fakultas Pascasarjana Unindra. dengan tema "Blended Learning Trend Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0". Tampak hadir beberapa undangan antara lain, LL Dikti Wilayah III Jakarta, PB PGRI, Pengurus Yayasan (YPLP PT), dan lain-lain.

Plt Ketua LL DIKTI Wilayah III Jakarta, Dr Syamsuri dalam sambutannya menegaskan, bahwa para Wisudawan harus bersyukur, karena meskipun jumlah mahasiswa banyak, namun Unindra merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi yang taat azas, sehingga dalam pangkalan data, sudah mencapai 100%.

Tingkatkan soft skill ketika anda bekerja, bangun komunikasi yang baik serta kolaburasi, networking, dan belajarlah terus menerus di sepanjang hayat, jaga sopan santun dalam perkataan dan perbuatan, pintanya.

Rektor Unindra, Prof H Sumaryoto, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Wisuda ini merupakan kegiatan Wisuda ke 72, Tahun Akademik, senester genap 2018/2019, dengan penambahan alumni 1.129 orang sehingga setelah wisuda ini, Unindra telah memiliki 72.000 alumni, dan Unindra terus berupaya agar lulusan berdaya saing global dan mudah diterima pasar kerja, untuk itu kita terus berupaya link and match dengan industri.

Saat ini kita masuk pada era kebangkitan industri 4.0 yang diawali dengan kebangkitan industri 1.0 yaitu saat ditemukannya mesin uap oleh James Watt, warga Inggris, kemudian revolusi industri 2.0 adalah saat ditemukannya tenaga listrik oleh Thomas Edison dari Amerika Serikat, 3.0 saat ditemukannya mesin komputer, sejak saat itu banyak tenaga manusia yang tergantikan oleh mesin, demikian juga saat kebangkitan industri 4.0 saat ini, banyak yang kawatir akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh robot, dan ditengarai akan menggusur tenaga kerja yang ada, serta mempersempit peluang yang akan datang.

Sebagai orang yang beriman kita harus pandai mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah, sehingga kita tidak perlu kawatir akan pekerjaan, apalagi para Wisudawan sudah belajar Kewirausahaan 2 semester, sehingga bisa membangun usaha dan menciptakan lapangan kerja, ungkapnya.
(Pry)

Penulis: Priyono
Editor: Priyono

Now Trending