KABAR | OLAH RAGA

Diponegoro IOFJateng Duduki Puncak Klasemen JPX IERC 2019

SKIH / ISTIMEWA

Diponegoro IOFJateng Duduki Puncak Klasemen JPX IERC 2019

Tim trabas Diponegoro IOFJateng menduduki puncak klasemen sementara kejuaraan JPX Indonesia Enduro Rally Championship (IERC) 2019 yang digelar di Banyuwangi Jawa Timur, 1-3 November 2019.

Di hari pertama perlombaan, tim yang dikomandani Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M. itu berhasil mengungguli lawan-lawannya dengan memperoleh waktu tercepat.

Tim Diponegoro IOFJateng berhasil menyelesaikan balapan dengan waktu tempuh 2 jam 42 menit 50 detik, disusul Masterlang B dengan waktu 3 jam 1 menit 41 detik dan GMA SBS 3 jam 5 menit 29 detik.

Salah satu anggota tim Diponegoro IOFJateng, Johanes atau yang akrab dipanggil Om Joe menuturkan dengan catatan waktu yang diraih di hari pertama, Timnya optimis mampu mempertahankan posisi hingga akhir kompetisi.

Kejuaraan JPX Indonesia Enduro Rally Championship (IERC) 2019 setidaknya diikuti oleh 30 Tim dari berbagai kota di Indonesia dan manca negara.

Dalam event yang digelar selama 3 hari tersebut, para pembalap akan melintasi jarak sejauh 450 Km mulai dari Banyuwangi menuju Gunung Bromo Kab. Probolinggo yang terbagi dalam 3 etape.

Balapan hari pertama, para peserta diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kalibaru dengan melintasi kawasan lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung yang memiliki berbagai tantangan, mulai turunan curam, tanjakan ektrim dan berbatu.

Pada hari kedua ride akan balapan dari Kalibaru menuju Lumajang. Sedangkan hari ketiga para rider akan meneruskan adu kecepatan dari Lumajang menuju Gunung Bromo di Probolinggo.

Panitia Penyelenggara IERC, Edi Kampang menjelaskan, gelaran rally enduro tersebut merupakan kejuraan pertama di Asean yang mengunakan teknologi tracking sebagai pemandu jalur selama lomba, yakni mengunakan Global Positioning System (GPS) yang sudah mereka dapatkan melaui tracker yang disiapkan oleh panitia.

"Kita ingin naik kelas lah, karena selama ini masih menggunakan rambu dan tanda-tanda manual, sehingga dalam perlombaan kali ini tidak ada sampah dari penempelan rambu dan tanda di hutan, Ungkap Edy Kampang, Jumat (1/11/2019).

Lebih lanjut diterangkan, dalam IERC 2019, setiap tim beranggotakan 3 pebalap dan harus tampil sebagai tim terbaik, karena mulai dari start hingga masuk finish, para rider dalam satu tim harus tetap utuh. Jika salah satu pebalapnya gagal finish maka akan mendapatkan penalti.

Dipilihnya Banyuwangi dan Probolinggo sebagai lintasan IERC 2019, karena Jawa Timur masih menjadi maskot event di Indonesia. Selain itu di dua Kabupaten tersebut ada dua destinasi wisata unggulan, yakni Gunung Ijen di Banyuwangi dan Gunung Bromo di Probolinggo.

Penulis: Priyono
Editor: Priyono

Now Trending