KABAR | LIFESTYLE

I am AFFRAID that I will not LEARN

SKIH / ISTIMEWA

I am AFFRAID that I will not LEARN

(Saya takut kalau saya tidak belajar lagi)

Sebut saja namanya Niko, seorang sahabat yang pernah bekerja di perusahaan yang sama di masa lalu. Niko lulusan salah satu Universitas terbaik, kemudian mengambil Master di University of Chicago.
Kemudian Niko berkarier di perusahaan yang sama selama 25 tahun sampai menempati posisi sebagai Managing Director.
Mungkin banyak yang berfikir , Niko enjoy life and everything is so comfortable for him. Niko hidup bersama istrinya yang cantik dan tiga anaknya di kawasan elite di Jakarta Selatan.

Ternyata, beberapa bulan lalu, Niko mengambil keputusan yang mengejutkan, Niko keluar dari perusahaannya, dan memilih untuk memulai kariernya di perusahaan yang baru, dengan budaya kerja yang baru. Why did he do that?

Pagi itu saya telpon Niko dan saya bertanya,”I was schocked and surprise! Why did you do that?”
Niko menjawab datar,”Gua takut Pam....”
Takut? Takut apa?
“I am affraid that I will not learn anymore”

Jadi ternyata sudah hampir lima tahun Niko berada di posisi yang sama (and he cannot see the light in the end of the tunnel).
Niko sangat mengerti bahwa di awalnya kalau kita berada di sebuah posisi , pasti kita akan belajar banyak,
kemudian kita akan perform dengan maximal. After that? What’s next?
Strukturnya adalah:
a) Learning
b) Performing
c) Developing

Yang ketiga, Developing, maksudnya adalah developing our team member supaya bisa menggantikan kita, dan juga developing ourselves, supaya bisa move on and progress to next role. Bener kan? Supaya Anak buah kita maju dan kita juga maju.
Itulah mengapa pada saat Niko sudah berada di posisi yang sama selama 5-6 tahun dia takut sekali bahwa dia tidak belajar lagi.

Ya iyalah, dengan adanya disruption era, dan Industry 4.0, semua orang harus mengevaluasi apa sih kemampuan anda? Apakah ada yang bisa menjamin bahwa kemampuan anda tidak akan digantikan oleh computer (yang diisi oleh software berbasis artificial intelligence)?
Tidak ada yang aman. Semuanya beresiko. Your strength in the past can kill you in tue future.
Kita semua harus takut, seandainya kita tidak belajar lagi.

The solutions are ....
Keep being humble.
Keep learning.
Keep developing yourself.

Niko melanjutkan bahwa sebaiknya dalam pengembangan karier, kita fokus pada tiga hal ini ...

a) Value Creation
Apakah kontribusi dan values yang anda kontribusikan pada perusahaan anda?
Apa langkah kongkrit anda, apa yang anda hasilkan, dan bagaimana anda mempunyai impact kepada performance bisnis perusahaan.

b) Growth Mindset
Sejalan dengan perusahaan yang harus berkembang, diri kita (competency dan agility kita) juga harus berkembang terus.
Keep Learning, Keep feeling stupid, Keep being humble, keep experimenting and keep improving.

c) Transformation
Pada akhirnya , tugas seorang leader bukanlah untuk meneruskan apa yang selama ini dilakukan. A Leader is in charge of the transformation. Leader itu bukan hanya menyelesaikan permasalahan hari ini. Leader itu juga harus mempersiapkan perusahaan untuk memecahkan permasalahan di masa depan, sekaligus menangkap peluang di masa depan.
Mempersiapkan seluruh organisasi ke masa depan? Itulah tugas sebenarnya dari seorang transformational leader.

Dan dengan konsep itulah akhirnya Niko mendapatkan kesempatan untuk focus on Value Creation, Growth Mindset dan Transformation job yang lebih besar dan challenging.

Intinya adalah bahwa anda harus fokus pada pengembangan diri (dan karier) anda sendiri. Prioritiaskan pada pengembangan karier di dalam perusahaan anda saat ini. Dan jangan menutup opportunity external.
Kalau anda sedang mempertimbangkan alternative external, ingat bahwa ini adalah proses mutual selection. Jangan gegabah..be patient and actively find something that significant, challenging and additive to overall journey

Jadi ingat tiga faktor ini, yang harus kita pertimbangkan dalam karier kita:
a) Value Creation
b) Growth Mindset
c) Transformation

Terakhir Niko menutup dengan pernyataan,”In the end of the day, all of us are writting our own history. Lets work hard and put our extra-ordinary effort to be the best writter for our own history!
Good luck in your journey, Niko. I am sure you will do wonderful things there.

Pambudi Sunarsihanto

Penulis: Priyono
Editor: Priyono

Now Trending