KABAR | NASIONAL

Kerja Sama BNN dan Colombo Plan Diharapkan Meningkat Di Berbagai Bidang

SKIH / ISTIMEWA

Kerja Sama BNN dan Colombo Plan Diharapkan Meningkat Di Berbagai Bidang

Kerja Sama antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Colombo Plan (CP) telah terjalin sangat erat selama bertahun-tahun. Melalui Colombo Plan Drug Advisory Programme (CP DAP), BNN dan CP telah berkolaborasi dalam berbagai kegiatan pelatihan terutama dalam bidang pencegahan dan rehabilitasi.

Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Puji Sarwono menjelaskan bahwa CP telah menjadi mitra BNN sejak lama. Selama ini, CP mendukung BNN dalam upaya capacity building dalam rangka meningkatkan kapabilitas personel BNN baik dalam program rehabilitasi dan pencegahan.

“Kita berharap ke depannya, dukungan program _capacity building_ bisa meningkat ke bidang yang lainnya,” ungkap Deputi Huker usai membuka kegiatan Rapat Pemanfaatan Keanggotaan _Colombo Plan Drug Advisory Programme_ dalam upaya P4GN, di Bekasi, Rabu (19/5).

Deputi Huker mengatakan bahwa pertemuan pada hari ini sangat penting sebagai salah satu persiapan menuju kegiatan Consultative Committee Meeting Colombo Plan ke-47 yang rencananya digelar pada tahun ini. Karena itulah, Indonesia, dalam hal ini BNN sebagai _focal point_ dalam upaya penanggulangan narkoba harus bekerjasama dengan CP.

Dalam kesempatan hari ini, jajaran dari Direktorat Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama bersama dengan unsur lainnya dari Deputi Bidang Pencegahan dan Deputi Bidang Rehabilitasi menghimpun berbagai data dan masukan terkait pencapaian yang sudah dilakukan bersama dengan Colombo Plan dan rekomendasi apa yang bisa dikerjakan bersama selanjutnya. Adapun masukan-masukan tersebut nantinya akan disampaikan kepada Sekretariat Negara.

Sementara itu, Erry Wijoyo, Program Officer Colombo Plan menjelaskan bahwa CP yang berdiri tahun 1950, dan CP _Drug Advisory Programme_ pada tahun 1973, telah menjadi pionir untuk diseminasi ilmu tentang pencegahan dan rehabilitasi di Asia Pasifik.

“Colombo Plan hadir untuk fokus pada _capacity building_ melalui pelatihan. Selain itu, kami juga fokus untuk memberi ruang pada profesi di bidang pencegahan dan rehabilitasi seperti konselor dan penyuluh agar diakui secara profesional,” imbuh Erry.

Terkait pelatihan baik untuk pencegahan dan rehabilitasi, Erry mengatakan pihaknya telah membuat berbagai kurikulum dan modul yang bermanfaat untuk para pelaksana kegiatan di lapangan dan para pembuat kebijakan.

Dari kerja sama yang telah dilakukan selama ini, berbagai manfaat dari pelatihan dan modul-modul baik pencegahan dan rehabilitasi telah dirasakan oleh BNN. Seperti yang disampaikan oleh dr. Yoseph Jodi, selaku Administrator Kesehatan Ahli muda dari Direktorat Pascarehabilitasi BNN bahwa salah satu manfaat yang bisa dirasakan adalah kualitas layanan rehabilitasi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal itu tidak lepas dari dukungan Colombo Plan yang telah memberikan pelatihan kepada para konselor. (BK)

*Biro Humas dan Protokol*

Penulis: Priyono
Editor: Priyono

Now Trending